Kita lupa bahwa seringkali apa yang kita minta kepada Tuhan sebenarnya tidak kita butuhkan. Kita minta sesuatu hanya karena kita mengingininya saja lalu kita menuntut harus dikabulkan.
“Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu”. (Yakobus 4:3)
Jika apa yang kita inginkan memang ternyata sesuatu yang kita butuhkan dan juga segaris dengan kehendakNya serta waktuNya tentu Dia akan kabulkan.(Yohanes 2:4–4 Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”)
Seandainya Tuhan harus memberikan apa saja yang kita inginkan, betapa lebih banyak lagi bidang hidup kita yang mengalami kehancuran.
Jawaban doa yang tertunda atau bahkan jawaban “tidak” dariNya seringkali merupakan bagian dari pembentukan dan kedewasaan, serta penyelamatan dari kehancuran kita sendiri. Kita tidak tahu jalan-jalan di depan kita tetapi Dia selalu tahu! DIA sudah ada di masa depan kita.
Jawaban “Tidak” dariNya adalah bentuk cintaNya! Bagian kita hanya mempercayaiNya secara penuh.
Tuhan lain selain Kristus yang menjadi tempat kebergantungan anda adalah berhala.
Apakah berhala itu? Berhala adalah sesuatu yang tidak dapat kita serahkan kepada Kristus.
Adakah sesuatu di dalam hidup Anda yang tidak dapat Anda serahkan kepada Kristus? Maka benda ataupun orang yang tidak dapat Anda serahkan kepada Kristus Yesus ini akan menjadi berhala Anda.
Hal yang tidak dapat Anda serahkan itu pastilah merupakan sesuatu yang sangat penting bagi Anda dan hidup Anda bergantung padanya. Kita dapat saja berkata, “Ah, itu kan hanya masalah kecil.” Mungkin hal itu kecil menurut kita, tetapi jika kita tidak dapat menyerahkan hal tersebut kepada Tuhan, maka berarti hal yang kecil itu sangat berarti bagi kita dan kita sedang membangun hidup kita di atas hal tersebut.
Mungkin saja seseorang sudah menjadi Kristen, mengasihi Tuhan, ingin taat kepada-Nya; tetapi jika ada sesuatu hal dalam hidupnya yang belum bisa dia serahkan kepada Yesus, maka hal itu akan menjadi berhalanya, itulah tuhan-nya.
Anda belum menyembah BAPA di saat hidup Anda masih berkutat dengan berhala.
Penyembahan Anda kepada Allah yang sejati tercermin dari sikap Anda yang bergantung penuh hanya kepada-Nya dan tentunya dengan menyerahkan segala-galanya dalam kedaulatanNya.
Jadi, mari renungkan kembali apakah ada berhala dalam hidup kita? Dan marilah kita menjadi Penyembah Allah yang Sejati.